Pages

Minggu, 06 November 2011

Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil

Bab 4 Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil
4.1. Kewiraswastaan. Wiraswasta, Wiraswastawan
Kewiraswastaan adalah kemampuan dan kemauaan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil.

  • Dan untuk menjadi seorang wiraswasta kita harus memiliki kemampuan untuk:

* berdiri diatas kekuatan sendiri
* memiliki semangat bersaing
* mengambil keputusan untuk diri sendiri
* berani mengambil resiko
* menggerekan perekonomian masyarakat untuk maju kedepan
* tegas dan tingkat energi tinggi
* menetapkan tujuan atas dasar pertimbangan sendiri
        Ada empat unsur dalam berwiraswasta, yaitu :
1. Unsur Pengetahuan
2. Unsur Keterampilan
3. Unsur Sikap Mental, dan
4. Unsur Kewaspadaan.
      Wiraswasta adalah pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya.
Pribadi yang memiliki :
1. Berdiri diatas kekuatan sendiri
2. Mengambil keputusan untuk diri sendiri
3. Menetapkan tujuan atas dasra pertimbangan sendiri
4. Mengambil resiko
5. Tegas
6. Memperhatikan lingkungan social untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik      bagi semua orang.
Peranan Wiraswastawan
1. Memimpin usaha secara teknis maupun ekonomis dengan berbagai aspek fungsional.
2. Mencari keuntungan bisnis.
3. Membawa perusahaan kea rah kemampuan.
4. Memperkenalkan hasil dan cara produksi baru.
5. Membuka pasar
4.2. Perusahaan Kecil dalam Lingkungan Perusahaan
       Perusahaan kecil memegang peranan penting dalam komunitas perusahaan swasta. Pengalaman dibeberapa Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukkan bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dalam kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang ini telah besar seperti, General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang menjadi perusahaan raksasa.
Cara memasuki perusahaan :

  • Membeli Perusahaan yang Telah Dibangun dapat memberikan sejumlah keuntungan dalam kaitannya dengan lokasi perusahaan, evaluasi kinerja perusahaan, efisiensi usaha/waktu, maupun efisiensi dalam biaya pendirian. Dengan mengambil alih perusahaan yang telah dibangun, berarto telah tersedia modal,teknologi, tenaga kerja, dan bahkan pelanggan. Bilamana ketersediaan semua itu disertai dengan kemampuan yang memadai, maka pelaksanaan operasi produksi dapat langsung dijalankan sesegera mungkin setelah pengambilalihan selesai.
  • Memulai Perusahaan Baru merupakan upaya yang menguntungkan bilamana tak ada kemungkinan membeli perusahaan yang sudah dibangun atau pembelian perusahaan yang sudah ada itu di perhitungkan tidak menguntungkan (karena perusahaan yang akan di ambilalih dinilai sudah tidak sehat, operasionalnya tidak efisien, pasarnya tidak memadai, pekerjaannya tidak kompeten, peralatan dan teknologinya sudah ketinggalan zaman, dan sebagainya)
  • Pembelian Hak Lisensi (Franchising/Waralaba)merupakan suatu keuntungan tersendiri karena adanya kerjasam antara si pembeli hak lisensi dengan pihak yang hak lisensinya dibeli. Dalam franchising terjadi hubungan bisnis yang berkesinambungan antara franchisee dengan franchisor.

4.3. Perkembangan Franchising di Indonesia
         Waralaba (franchise) sebenarnya merupakan suatu sistem bisnis yang telah lama dikenal oleh dunia, dimana untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh perusahaan mesin jahit Singer di Amerika Serikat, pada tahun l851, yang kemudian diikuti oleh General Motors Industry pada tahun l898.
         Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai penyempurnaan terutama di tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi waralaba sebagai format bisnis (business format) atau sering pula disebut sebagai waralaba generasi kedua. Perkembangan sistem waralaba yang demikian pesat terutama di negeri asalnya, Amerika Serikat menyebabkan waralaba digemari sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35 persen dari keseluruhan usaha ritel yang ada di AS. Sedangkan di Kerajaan Inggris (UK) berkembangnya waralaba dirintis oleh J Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden Egg, pada dekade 60-an.
         Format bisnis waralaba memang tak dapat dipungkiri eksistensinya dan digemari oleh pengusaha-pengusaha mengingat kecilnya risiko kegagalan yang mungkin timbul dalam menjalankan usaha khususnya bagi pengusaha-pengusaha pemula. Bahkan dibanyak negara, kegagalan usaha yang mempergunakan format bisnis waralaba prosentasenya tidak lebih dari satu digit.
          Di Indonesia, waralaba sebagai format bisnis mulai dikenal pada awal dekade 80-an, seiring masuknya waralaba asing disektor usaha rumah makan siap saji (fast food chain restaurant) antara lain, KFC, Pioneer Take Out, Texas Church, dan lain-lainnya. Jaringan bisnis ini berkembang sangat pesat dalam waktu yang singkat, bahkan menurut data di Deperindag RI hingga tahun l997 (sebelum terjadinya Krisis Moneter) telah terdaftar lebih dari 250 perusahaan sebagai penerima waralaba (franchisee) dari suatu waralaba asing, dan tersebar di beberapa bidang usaha, antara lain;
rumah makan/restoran
jasa pemasaran
hotel
toko buku dan toko cindera mata
minimarket
persewaan kendaraan
pusat kebugaran dan perawatan tubuh
penata rambut, salon kecantikan, dll.
        Di sisi lain, perusahaan lokal yang telah mengembangkan usahanya dengan mempergunakan format bisnis waralaba jumlahnya tidaklah sebanyak waralaba asing banyak atau hanya sekitar 10 persen dari jumlah waralaba asing yang ada di Indonesia. Perusahaan lokal tersebut antara lain; Es Teller 77, CFC, ILP, LIA, Lutuye Salon, Rudy Hadisuwarno, Indomaret dan lain-lainnya.

  • Kiat-kiat Memilih Usaha dengan Cara Waralaba


  1. Produk yang dijual harus disukai oleh semua orang. (in)
  2. Merek dagang produk harus sudah dikenal, paling sedikit di 5-0 negara. Merek tersebut biasanya sudah sering dipublikasikan melalui media massa sehingga dapat langsung memasuki pemasaran dan berkembang begitu outletnya dibuka.
  3. Harus standar dalam segala ospek (produk,manajemen,tata ruang, dan lain-lain) perusahaan pemberi waralaba telah memiliki balai pendidikan dann fasilitas latihan.


  • Jenis-jenis Usaha yang Potensial diwaralabakan :

1. Produk dan Jasa Otomotif
2. Bantuan dan Jasa Bisnis
3. Produk dan Jasa Kontruksi
4. Jasa Pendidikan
5. Rekreasi dan Hiburan
6. Fastfood dan Take away (siap saji)
7. Stan Makanan/food stalls
8. Perawatan Kesehatan, Medis, dan Kecantikan
9. Jasa Clean Service
10. Eceran/Retailing
4.4. Ciri-ciri Perusahaan Kecil
1. MANAJEMEN BERDIRI SENDIRI
2. MODAL DISEDIAKAN OLEH SEORANG PEMILIK ATAU SEKELOMPOK KECIL
3. DAERAH OPERASINYA LOKAL
4. UKURAN DALAM KESELURUHAN RELATIF KECIL

  • Kekuatan Perusahaan Kecil :

1. Kebebasan untuk bertindak
2. Menyesuaikan kepada kebutuhan setempat
3. Peran/serta dalam melakukan usaha/tindakan

  • Kelemahan Perusahaan Kecil :

1. Relative lemah dalam spesialisasi
2. Modal dalam pengembangan terbatas
3. Karyawan relative sulit untuk mendapatkan yang cakap

  • Cara-cara Mengembangkan Perusahaan Kecil :


  1.   Mengembangkan Rencana Perusahaan
  2.   Kemampuan Manajemen
  3.   Memenuhi Kebutuhan Modal

Utama
A. PROFIL PRIBADI
1. Kelayakan kredi, referensi-referensi
2. Resume tentang pengalaman perusahaan
3. Referensi pribadi
B. PROFIL PERUSAHAAN
1. Sejarah perusahaan
2. Analisis pasar dan pesaing
3. Strategi persaingan dan rencana operasi
4. Rencana arus kas “cash flow”
5. Analisa break event
C. PAKET PINJAMAN
1. Jumlah yang diminta
2. Jenis pinjaman yang diminta
3. Alasan pembenaran
4. Ketentuan-ketentuan dan jadwal pembayaran kembali

  • Kemampuan Manajemen

1. Personil
2. Fasilitas Fisik
3. Akuntansi
4. Keuangan
5. Pembelian
6. Pengurusan Barang Dagangan
7. Penjualan
8. Advertensi
9. Resiko
10. Penyelenggaraan sehari-hari

  • Jenis Modal

1. Modal Kerja (Working Capital)
2. Modal Pemilik (Equity Capital)
  Modal sendiri
  Modal Ventura

  • Kegagalan-kegagalan Perusahaan Kecil

1. Penjualan Menurun
2. Perbandingan Utang Semakin Tinggi
3. Biaya Operasi  Meningkat
4. Pengurangan Dalam Modal
5. Keuntungan menurun/kerugian meningkat

4.5. Perbedaan Antara Kewirausahaan dan Bisnis Kecil

       Yang membedakan kepemilikan bisnis kecil dengan kewirausahaan dalah adanya visi, aspirasi dan strategi. Pemilik bisnis kecil tidak punya rencana untuk pertumbuhan yang hebat dan hanya mencari pendapatan yang aman dan nyaman sedangkan wirausahawan termotivasi untuk tumbuh berekspansi, dan membangun- yang artinya ia siap menanggung resiko.

Sumber :
http://akkuelli.blogspot.com/2010/11/kewiraswastaan-wiraswasta-dan.html
Bisnis, Ricky W. Griffin dan Ronald J.Ebert edisi kedelapan jilid 1
 http://tiaralenggogeni.wordpress.com/2010/11/11/kewiraswastaan-dan-perusahaan-kecil/
http://paroki-teresa.tripod.com/Tonikum_WARALABA1.htm
 http://books.google.co.id
http://www.google.co.id/url?
 http://dakwahkampus.com/financial/enterpreneurship/1468-kewiraswastaan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar